Judul : Happiness Inside
Penulis : Gobind Vashdev
Penerbit : Naura
Books
“Matahari
selalu memberi tanpa membeda-bedakan, dan karena itulah segala tanaman tumbuh
menghadap ke matahari”
Kehidupan
adalah sebuah proses yang terus-menerus berjalan. Dalam sebuah proses sudah
pasti banyak hal yang dirasakan oleh setiap manusia. Seperti, susah, senang,
galau, dll. Indahnya kehidupan bukan terlihat dari mata yang
memandang, telinga yang mendengar atau lidah yang mengecap, tetapi terdapat
pada arti yang kita letakan pada setiap momen kejadian hidup. Untuk
itulah, memetik makna dalam setiap kejadian penting dilakukan. Sehingga,
seseorang dapat merasakan kenikmatan hidup.
Dalam mencari kebahagiaan, tubuh dan
pikiran adalah suatu kesatuan yang keduanya saling berinteraksi dan keduanya
adalah hasil dari apa yang dilakukan dan dipikirkan terhadap di masa
sebelumnya. Tubuh dan pikiran yang ingin dilihat pada masa depan, tergantung
pada apa yang akan dilakukan dan pikiran mulai saat ini dan kejadiannya. Ironisnya,
banyak orang rela mengorbankan kedamaian pikirannya untuk memperoleh kenikmatan
hidup. Padahal segala kesenangan, kesedihan, kedamaian, dan kecemasan sangat
dipengauhi oleh pikiran kita. Dengan berjuang mengumpulkan banyak materi
untuk membekali kehidupan tidak menjamin kehidupan seseorang akan
bahagia. Sebenarnya, semua impian manusia berujung pada satu hal yang
benar-benar dasar yang setiap orang inginkan, yaitu kedamaian pikiran.
Sesungguhnya,
melalui kedamaian pikiran inilah apa yang di impikan oleh seseorang mudah
diraih termasuk kebahagiaan hidup. Bukankah, hidup tidak pernah menuntut,
sejatinya hanya kitalah yang menuntut diri kita untuk menjadi dan memperoleh
sesuatu dari kehidupan iu sendiri?
Gobind
Vasdhev dalam buku berjudul Happiness Inside ini, mencoba membantu menjernihkan
kehidupan yang sedang Anda jalani. Setidaknya, ada tiga bab utama pada buku ini
yakni, Mencari Kebahagiaan, Menggali Kebahagiaan, dan Menemukan Kebahagiaan.
Menurutnya, saat ini banyak orang yang menjalani kehidupan seperti sebuah
perlombaan akbar. Dan barangsiapa yang mengumpulkan lebih banyak hal terutama
dalam hal materi, itulah yang menjadi pemenangnya. Ironisnya, banyak diantara
mereka yang gagal dalam memperleh materi maupun spiritual. Bukankah, hidup
bukan semua perlombaan?
Dizaman
pesatnya kemajuan dunia tekhnologi dan informasi seperti saat ini, begitu
banyak orang yang menjalani kehidupan seperti layaknya robot.
Perubahan hidup yang serba cepat menuntut seseorang menjadi budak kehidupan.
Setiap waktu adalah waktu belajar. Menurut Anthony Robbins, belajar itu seperti
mengendarai mobil. Jika kita mengetahui dimana pedal gas, rem dan kopling serta
cara memindahkan gigi itu berarti kita belum belajar. Belajar artinya melakukan
tindakan baru.
Penting
sekiranya membuat kehidupan yang kita jalani menjadi nikmat dan penuh kedamaian
lahir maupun bathin. Walaupun, kita sering mendengar, membaca, dan ikut
dalam berbagai pelatihan nampak semuanya indah, tetapi hanya dapat di jalankan
dalam tataran filosofis. Kesemuanya itu, dari apa yang kita dapatkan dari buku
ataupun seminar tidak hanya susah tetapi memang tidak mungkin diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Disini, diri kita bukan untuk mencari cari apa yang
seharusnya dilakukan, namun melakukan pembenaran-pembenaran akan berbagai
kelemahan yang dimiliki diri kita. Sedangkan dalam tataran praktis
sehari-hari apalagi khususnya dalam kehidupan bermasyarakat semua baru
terasa susah untuk di aplikasikannya. Ingatlah, saat kemampuan kita kecil
masalah akan terlihat sangat besar dan begitu kemampuan kita besar maka
masalah-masalah besar dalam kehidupan menjadi pernak-pernik kecil yang membuat
kehidupan tampak berkilau.
Sebenarnya,
bukan masalah yang mengubah seseorang, tetapi orang tersebut yang mengubah
dirinya sendiri dengan mengambil pelajaan dari setiap permasalahan. Jika sulit
bagi seseorang untuk berpikir positif itu tidak lain karena pohon ”positif”
dalam pikiran seseorang jarang diberi makan, ketika perasaan iri dengki lebih
dominan dalam diri, itu bukan karena masalah di luar atau orang lain yang
menyebabkannya. Nah, disinilah peran seseorang untuk memupuk kesuburan pohon”positif”
dalam diri.
Buku
ini semakin menarik dibaca. Penulis mampu mereduksi kehidupan yang keras
menjadi sedemikian halus lewat tulisan. Gobind Vashdev, seorang pembicara
multitalenta, menjawab alasan kekosongan manusia dalam menjalani hidup dan
memberikan jalan keluarnya. Jalan keluar yang sederhana, tetapi kerap
terlupakan. Jalan keluar yang sebenarnya membimbing kita melihat ke dalam, ke
diri kita, dan menemukan kebahagiaan sejati. Dan secara khusus, buku ini juga
memiliki kelebihan yang lebih jika dibandingkan dengan buku-buku lainnya, yakni
buku ini terbuat langsung dari kertas pohon. Sebagai perwujudan tanda
terimakasih penulis kepada alam yang sangat baik. Temukan dan dapatkan kunci
kebahagian Anda lewat buku ini. Selamat membaca J
Komentar
Posting Komentar