Langsung ke konten utama

Tugas Softskill ke-1 Metode Penelitian

SOFTSKILL
TUGAS REVIEW JURNAL



Disusun Oleh:



NAMA                       :           TIA TRYOCTIANI LESTARI
KELAS                      :           3ID09
NPM                           :           38413883













LANDASAN TEORI


Peramalan (Forecasting)
Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).
Kegiatan peramalan merupakan bagian integral dari pengambilan keputusan manajemen. Peramalan mengurangi ketergantungan pada hal-hal yang belum pasti (intuitif). Peramalan memiliki sifat saling ketergantungan antar divisi atau bagian. Kesalahan dalam proyeksi penjualan akan mempengaruhi pada ramalan anggaran, pengeluaran operasi, arus kas, persediaan, dan sebagainya. Dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan bermanfaat (Makridakis, 1999):
1.                  Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat menghasilkan peramalan yang akurat.
2.                  Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan informasi data yang diperoleh semaksimal mungkin.
Terdapat dua pendekatan untuk melakukan peramalan yaitu dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Metode peramalan kualitatif digunakan ketika data historis tidak tersedia. Metode peramalan kualitatif adalah metode subyektif (intuitif). Metode ini didasarkan pada informasi kualitatif. Dasar informasi ini dapat memprediksi kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Keakuratan dari metode ini sangat subjektif (Materi Statistika, UGM).
Metode peramalan kuantitatif dapat dibagi menjadi dua tipe, causal dan time series. Metode peramalan causal meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel yang diprediksi seperti analisis regresi. Peramalan time series merupakan metode kuantitatif untuk menganalisis data masa lampau yang telah dikumpulkan secara teratur menggunakan teknik yang tepat. Hasilnya dapat dijadikan acuan untuk peramalan nilai di masa yang akan datang (Makridakis, 1999).
Model deret berkala dapat digunakan dengan mudah untuk meramal, sedang model kausal lebih berhasil untuk pengambilan keputusan dan kebijakan. Peramalan harus mendasarkan analisisnya pada pola data yang ada. Empat pola data yang lazim ditemui dalam peramalan (Materi Statistika, UGM):
a.       Pola Horizontal          
Pola ini terjadi bila data berfluktuasi di sekitar rata-ratanya. Produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini. Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/pola-horizontal.jpg?w=627
b.      Pola Musiman
Pola musiman terjadi bila nilai data dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan atau hari-hari pada minggu tertentu). Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/pola-musiman.jpg?w=627
c.       Pola Siklis
Pola ini terjadi bila data dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/pola-siklis.jpg?w=627
d.      Pola Trend
Pola Trend terjadi bila ada kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/pola-trend.jpg?w=627
Forecasting adalah peramalan atau perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi. Ramalan yang dilakukan pada umumnya akan berdasarkan data yang terdapat di masa lampau yang dianalisis dengan mengunakan metode-metode tertentu. Forecasting diupayakan dibuat dapat meminimumkan pengaruh ketidakpastian tersebut, dengan kata lainbertujuan mendapatkan ramalanyang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur dengan Mean Absolute Deviation, Absolute Error, dan sebagainya. Peramalan merupakan alat bantu yang sangat penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Subagyo, 1986).
Peramalan permintaan memiliki karakteristik tertentu yang berlaku secara umum. Karakteristik ini harus diperhatikan untuk menilai hasil suatu proses peramalan permintaan dan metode peramalan yang digunakan. Karakteristik peramalan yaitu faktor penyebab yang berlaku di masa lalu diasumsikan akan berlaku juga di masa yang akan datang, dan peramalan tak pernah sempurna, permintaan aktual selalu berbeda dengan permintaan yang diramalkan (Baroto, 2002).
Penggunaan berbagai model peramalan akan memberikan nilai ramalan yang berbeda dan derajat dari galat ramalan (forecast error) yang berbeda pula. Seni dalam melakukan peramalan adalah memilih model peramalan terbaik yang mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola aktivitas historis dari data. Model-model peramalan dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok utama, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dikelompokkan ke dalam dua kelompok utama, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Metode kualitatif ditujukan untuk peramalan terhadap produk baru, pasar baru, proses baru, perubahan sosial dari masyarakat, perubahan teknologi, atau penyesuaian terhadap ramalan-ramalan berdasarkan metode kuantitatif.

Metode Peramalan
Model kuantitatif intrinsik sering disebut sebagai model-model deret waktu (Time Series model). Model deret waktu yang populer dan umum diterapkan dalam peramalan permintaan adalah rata-rata bergerak (Moving Averages), pemulusan eksponensial (Exponential Smoothing), dan proyeksi kecenderungan (Trend Projection). Model kuantitatif ekstrinsik sering disebut juga sebagai model kausal, dan yang umum digunakan adalah model regresi (Regression Causal model) (Gaspersz, 1998).
1)      Weight Moving Averages (WMA)
Model rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan di masa yang akan datang. metode rata-rata bergerak akan efektif diterapkan apabila permintaan pasar terhadap produk diasumsikan stabil sepanjang waktu. Metode rata-rata bergerak terdapat dua jenis, rata-rata bergerak tidak berbobot (Unweight Moving Averages) dan rata-rata bobot bergerak (Weight Moving Averages). Model rata-rata bobot bergerak lebih responsif terhadap perubahan karena data dari periode yang baru biasanya diberi bobot lebih besar. Rumus rata-rata bobot bergerak yaitu sebagai berikut.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/wma.jpg?w=627
2)      Single Exponential Smoothing (SES)
Pola data yang tidak stabil atau perubahannya besar dan bergejolak umumnya menggunakan model pemulusan eksponensial (Exponential Smoothing Models). MetodeSingle Exponential Smoothing lebih cocok digunakan untuk meramalkan hal-hal yang fluktuasinya secara acak (tidak teratur). Peramalan menggunakan model pemulusan eksponensial rumusnya adalah sebagai berikut.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/ses.jpg?w=627
Permasalahan umum yang dihadapi apabila menggunakan model pemulusan eksponensial adalah memilih konstanta pemulusan (α) yang diperirakan tepat. Nilai konstanta pemulusan dipilih di antara 0 dan 1 karena berlaku 0 < α < 1. Apabila pola historis dari data aktual permintaan sangat bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu, nilai α yang dipilih adalah yang mendekati 1. Pola historis dari data aktual permintaan tidak berfluktuasi atau relatif stabil dari waktu ke waktu, α yang dipilih adalah yang nilainya mendekati nol (Gaspersz, 1998).
3)      Regresi Linier
Model analisis Regresi Linier adalah suatu metode populer untuk berbagai macam permasalahan. Menurut Harding (1974) dua variabel yang digunakan, variabel x dan variabel y, diasumsikan memiliki kaitan satu sama lain dan bersifat linier. Rumus perhitungan Regresi Linier yaitu sebagai berikut.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-11.jpg?w=627Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-21.jpg?w=627Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-31.jpg?w=627Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-41.jpg?w=627Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/rl-51.jpg?w=627Keterangan:
Y = hasil peramalan
n = periode
a = perpotongan dengan sumbu tegak
b = menyatakan slope atau kemiringan garis regresi

Ukuran Akurasi Peramalan
Model-model peramalan yang dilakukan kemudian divalidasi menggunakan sejumlah indikator. Indikator-indikator yang umum digunakan adalah rata-rata penyimpangan absolut (Mean Absolute Deviation), rata-rata kuadrat terkecil (Mean Square Error), rata-rata persentase kesalahan absolut (Mean Absolute Percentage Error), validasi peramalan (Tracking Signal), dan pengujian kestabilan (Moving Range).
1. Mean Absolute Deviation (MAD)
Metode untuk mengevaluasi metode peramalan menggunakan jumlah dari kesalahan-kesalahan yang absolut. Mean Absolute Deviation (MAD) mengukur ketepatan ramalan dengan merata-rata kesalahan dugaan (nilai absolut masing-masing kesalahan). MAD berguna ketika mengukur kesalahan ramalan dalam unit yang sama sebagai deret asli. Nilai MAD dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebegai berikut.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/mad.jpg?w=627
2. Mean Square Error (MSE)
Mean Squared Error (MSE) adalah metode lain untuk mengevaluasi metode peramalan. Masing-masing kesalahan atau sisa dikuadratkan. Kemudian dijumlahkan dan ditambahkan dengan jumlah observasi. Pendekatan ini mengatur kesalahan peramalan yang besar karena kesalahan-kesalahan itu dikuadratkan. Metode itu menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil, tetapi kadang menghasilkan perbedaan yang besar.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/mse.jpg?w=627
3. Mean Absolute Percentage Error  (MAPE)
Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dihitung dengan menggunakan kesalahan absolut pada tiap periode dibagi dengan nilai observasi yang nyata untuk periode itu. Kemudian, merata-rata kesalahan persentase absolut tersebut. Pendekatan ini berguna ketika ukuran atau besar variabel ramalan itu penting dalam mengevaluasi ketepatan ramalan. MAPE mengindikasi seberapa besar kesalahan dalam meramal yang dibandingkan dengan nilai nyata.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/mape.jpg?w=627
4. Tracking Signal
Validasi peramalan dilakukan dengan Tracking Signal. Tracking Signal adalah suatu ukuran bagaimana baiknya suatu peramalan memperkirakan nilai-nilai aktual. Nilai Tracking Signal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebegai berikut.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/ts1.jpg?w=627
Tracking signal yang positif menunjukan bahwa nilai aktual permintaan lebih besar daripada ramalan, sedangkan tracking signal yang negatif berarti nilai aktual permintaan lebih kecil daripada ramalan. Tracking signal disebut baik apabila memiliki RSFE yang rendah, dan mempunyai positive error yang sama banyak atau seimbang dengannegative error, sehingga pusat dari tracking signal mendekati nol. Tracking signal yang telah dihitung dapat dibuat peta kontrol untuk melihat kelayakkan data di dalam batas kontrol atas dan batas kontrol bawah.
5. Moving Range (MR)
Peta Moving Range dirancang untuk membandingkan nilai permintaan aktual dengan nilai peramalan. Data permintaan aktual dibandingkan dengan nilai peramal pada periode yang sama. Peta tersebut dikembangkan ke periode yang akan datang hingga dapat dibandingkan data peramalan dengan permintaan aktual. Peta Moving Range digunakan untuk pengujian kestabilan sistem sebab-akibat yang mempengaruhi permintaan. Rumus perhitungan peta Moving Range adalah sebagai berikut.
Description: https://fariedpradhana.files.wordpress.com/2012/06/mr.jpg?w=627
Jika ditemukan satu titik yang berada diluar batas kendali pada saat peramalan diverifikasi maka harus ditentukan apakah data harus diabaikan atau mencari peramal baru. Jika ditemukan sebuah titik berada diluar batas kendali maka harus diselidiki penyebabnya. Penemuan itu mungkin saja membutuhkan penyelidikan yang ekstensif. Jika semua titik berada di dalam batas kendali, diasumsikan bahwa peramalan permintaan yang dihasilkan telah cukup baik. Jika terdapat titik yang berada di luar batas kendali, jelas bahwa peramalan yang didapat kurang baik dan harus direvisi (Gaspersz, 1998).
Kegunaan peta Moving Range ialah untuk melakukan verifikasi hasil peramalan least square terdahulu. Jika peta Moving Range menunjukkan keadaan diluar kriteria kendali. Hal ini berarti terdapat data yang tidak berasal dari sistem sebab-akibat yang sama dan harus dibuang maka peramalan pun harus diulangi lagi.




HASIL REVIEW


Jurnal ke-1
Tema:
Peramalan Permintaan Dan Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Special Event di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (PT.CCBI) Plant-Pandaan

Proses pengolahan data dilakukan dengan dua tahapan yang harus dilakukan yaitu melakukan peramalan tingkat permintaan diperiode mendatang dan membuat permintaan dari hasil ramalan. Tahap selanjutnya melakukan perhitungan total biaya persediaan dalam melakukanperencanaan produksii untuk melakukan keputusan produksi disetiap periode.
Terdapat dua skenario yang digunakan yaitu MPS (Master Productioon Schedule) dan variabel ketersediaan botol menjadikan batasan dalam melakukan perencanaan produksi untuk menentukan keputusan produksi disetiap periode. Skenario dapat dilihat dari tingkat finished goods.
Berdasarkan hasil pengecekan pola data historis didapatkan bahwa data memiliki kencenderungan musiman, metode yang sesuai untuk digunakan proses peramalan ini adalah metode Winter’s exponential Smoothing dan metode Dekomposisi. Dampak langsuung terjadinya perubahan sistem dalam peramalan dan perencanaan produksi akan berpengaruh terhadap total biaya.
Penghematan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisir nilai inventory sebesar Rp 4.489.550/tahun untuk produk coca-cola 193 ml. Pengaruh metode peramalan terhadap perencanaan produk dengan menginginkan total biaya yang lebih murah dapat tercapai.





Jurnal ke-2
Tema :
Pengembangan Model Peramalan Permintaan Kebutuhan Reseller Menggunakan Extreme Learning Machine Dalam Konteks Intelligent Warehouse Management System (IWMS)

Banyaknya neuron pada input layer bersesuaian dengan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi tingkat kebutuhan reseller. Layer selanjutnya yaitu hidden layer, layer ini merupakan inti JST. Hal ini dikarenakan komputasi tahap pertama dilakukan pada layer tersebut. Komputasi yang dilakukan meliputi komputasi fungsi penjumlahan dan komputasi fungsi aktifasi. Nilai bobot antara input layer dan hidden layer ditentukan secara acak (pengacakan nilai bobot tersebut biasanya menggunakan pendekatan distribusi normal).
Proses pembelajaran JST dilakukan menggunakan moore penrose pseudoinvers. Input komputasi ini yaitu keluaran dari hidden layer. Komputasi menggunakan moore penrose pseudoinvers dilakukan dengan tujuan untuk menetukan bobot penghubung hidden layer dengan output layer. Selama proses pembelajaran, output layer berisi data target (biasanya menggunakan data penjualan pada kurun waktu tahun tertentu). Misalkan n adalah banyaknya faktor yang dianggap mempengaruhi kebutuhan reseller, m adalah banyaknya neuron pada hidden layer, g(x) adalah fungsi aktifasi pada hidden layer, dan T adalah matriks target maka secara matematis model peramalan kebutuhan reseller.
Pengujian model ini dilakukan menggunakan matlab 7.10. Alasan digunakannya Matlab dalam pengujian ini yaitu karena Matlab mempunyai kemampuan lebih cepat dan praktis dalam proses komputasi matriks. Pengujian tersebut menggunakan data penjualan mulai dari tahun 2005 sampai 2010. Pengujian model dilakukan dengan menguji kedekatan hasil peramalan terhadap target penjualan pada tahun 2010.



Jurnal ke-3
Tema :
Peramalan Dan Persediaan Pengamanan Kebutuhan Kain CDP2015 Pada Proses Produksi Di Departemen Printing PT. Kusumahadi Santosa

Pembangunan fisik PT. Kusumahadi Santosa secara resmi pada bulan Mei 1981 dengan Surat Ijin Pendirian Bangunan No. 6471/30/PU Karanganyar, tertanggal 23 Mei 1981 yang selanjutnya surat ijin tersebut diperbaharui dengan Surat Ijin Pembangunan No. 6471/54/PU Karanganyar, tertanggal 2 November 1982. Pemasangan mesin-mesin pembangkit, mesin-mesin produksi serta sarana produksi lainya diselesaikan pada bulan Februari 1982, kemudian pada bulan maret 1982 proses produksi mulai berjalan. Proses produksinya terdiri dari weaving, finishing, printing, dying. Produk yang dihasilkan adalah kain rayon dan cotton.
Proses produksi yang dilakukan oleh PT.Kusumahadi Santosa adalah untuk memenuhi kebutuhan pesanan dari konsumen,sehingga proses produksi baru dilakukan apabila telah terjadi kesepakatan antara pihak pemesan dengan pihak pemasaran. Hal ini bukan berarti pemasaran bersifat pasif dengan hanya menunggu datangnya pesanan, perusahaan bersifat aktif dalam menawarkan contoh-contoh kepada konsumen. Produk yang ditawarkan adalah kain rayon,cotton, kain putih ataupun kain yang sudah dicelup atau diberi warna baik itu kain yang berwarna polos atau yang sudah diberi motif.
Metode single moving average yaitu metode peramalan yang menggunakan rata-rata dari sejumlah (n) data terkini untuk meramalkan periode mendatang. Dalam melakukan peramalan dengan metode single moving average penulis menggunakan periode waktu 3 dan 4 triwulan.
Metode Eksponential Smoothing yaitu merupakan teknik rata-rata bergerak terhadap data masalalu dengan memberi penimbang 59 terhadap data terakhir. Jadi untuk melakukan peramalan dibutuhkan satu data terakhir dan penimbang dengan a =0.1, a =0.5, a =0.9. Exponential Smoothing dengan a =0.1 artinya memberi bobot yang lebih besar pada peramalan sebelumnya dibanding dengan data sebelumnya.
Persediaan pengaman adalah persediaan yang dicadangkan sebagai pengaman kelangsungan proses produksi. Tujuan persediaan pengaman adalah untuk meminimalkan terjadinya kekurangan bahan baku (stock out) dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan serta biaya stock out total. Persediaan pengaman sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan karena berfungsi untuk menghindari stock out sehingga memperlancar kegiatan proses produksi. Dari perhitungan diketahui bahwa persediaan pengaman (safety stock) kebutuhan kain CDP2015 yang sebaiknya digunakan pada PT. Kusumahadi Santosa sebesar 549.690 yard.




















KESIMPULAN


a.         Metode peramalan dengan mempertimbangkan special event dapat meningkatkan akurasi ramalan jika dibandingkan dengan metode peramalan yang diterapkan. Perencanaan produksi dengan menggunakan peramalan dengan mempertimbangkan special event dapat menghasilkan total penghematan.
b.        Model peramalan kebutuhan reseller menggunakan ELM dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan. Bagian dari model tersebut yang dapat lebih lanjut dikembangkan antara lain banyaknya faktor yang dianggal mempengaruhi tingkat kebutuhan, banyaknya neuron pada hidden layer, dan penggunaan fungsi aktivasi.
c.         Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab III, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode peramalan yang dapat meminimumkan kesalahan peramalan persediaan kain CDP2015 dalam proses produksi pada PT. Kusumahadi Santosa adalah metode linear trend line karena memiliki tingkat error yang lebih kecil yaitu MSE (Mean Square Error) 76.059.770.000 yard dan MAD (Mean Absolute Deviation) 195.075 yard.
d.        Berdasarkan metode linear trend line jumlah persediaan kain CDP2015 yang dibutuhkan oleh PT. Kusumahadi Santosa untuk pelaksanaan proses produksi pada tahun 2009 sebesar 2.590.544 yard. Berdasarkan perhitungan kebutuhan persediaan pengaman (safety stock) kain CDP2015 sebesar 549.690 yard.








DAFTAR PUSTAKA






Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Perusahaan yang Telah Menerapkan ISO 9000 dan ISO 14000

             International Organization for Standardization , atau lebih dikenal sebagai ISO, adalah salah satu standar internasional dalam sebuah sistem manajemen untuk pengukuran mutu organisasi. Mereka memegang peranan penting dalam mengukur bagaimana kredibilitas perusahaan yang ingin bersaing secara global dan juga adalah salah satu cara untuk meningkatkan sistem manajemen mutunya.             Mereka yang memiliki sertifikasi ISO akan memiliki kemungkinan lebih untuk memenangkan kompetisi pasar. Hal itu disebabkan karena adanya jaminan kualitas dari produk atau jasa yang ditawarkan, serta kepercayaan konsumen akan brand terkait. Selain itu masih banyak keuntungan lainnya yang akan langsung kita bahas di bawah ini. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh sebuah perusahaan dengan adanya sertifikasi ISO sebagai standar perusahaan tersebut. a.      ...

Contoh Kasus Penerapan atau Penggunaan Standar Teknik dan Manajemen

Judul               : Penerapan Standar Sistem Manajemen Mutu (ISO) 9001:2008 Pada Kontraktor PT Tunas Jaya Sanur (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartement dan Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel) Kasus              : Sertifikasi ISO 9001-2008 ini  menunjukkan kontraktor mempunyai bukti nyata yang diakui secara nasional maupun internasional bahwa perusahaan tersebut benar-benar telah menerapkan manajemen mutu dalam proses produksinya. PT Tunas Jaya Sanur adalah suatu perusahaan kontraktor nasional yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dan telah menerapkannya dalam pelaksanaan proyek-proyek jasa konstruksi. Salah satu penerapan ISO 9001:2008 adalah proyek pembangunan Apartement Sea Sentosa, Kuta-Badung. Permasalahannya ingin mengetahui bagaimana penerapan standar mutu ISO 9001:2008 yang dilaksanakan oleh PT Tunas Jaya sanur dalam proyek pembanguna...

HAK CIPTA

A.        Hak Cipta Hak cipta  adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas. Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat mencakup  puisi ,  drama , serta  karya tulis  lainnya,  film , karya-karya  koreografis  ( tari ,  balet , dan sebagainya), komposisi musik ,  rekaman suara ,  lukisan ,  gambar ,  patung ,  foto ,  perangkat lunak komputer ,  siaran   radio  dan  televisi , dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri . Hak cipta merupakan salah satu jen...