Disini
kita membuat artikel bertemakan “Perkiraan Indonesia dalam 5 Tahun Kedepan”. Akan banyak perubahan dalam negara Indonesia.
Perubahan dalam segi ekonomi, sosial, dan cuaca di Indonesia. Semua perkiraan
ini akan terjadi atau tidaknya tergantung pemimpin negara Indonesia untuk 5
tahun kedepan itu siapa.
·
Pertama yang
akan dibahas dari segi cuaca di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) memperkirakan dalam 5 tahun ke depan, wilayah Indonesia akan
mengalami kenaikan temperatur suhu dari 0,5 - 1,4 derajat celcius karena
pengaruh perubahan iklim. Imbasnya berpengaruh terhadap respon setiap daerah di
Indonesia terhadap peningkatan serta penurunan curah hujan. Selain itu, curah
hujan juga diprediksi akan meningkat, terutama di kawasan Sumatera, Kalimantan
dan Papua. Jumlahnya diperkirakan 10 - 15 persen dalam 5 tahun ke depan. Bencana
alam yang tidak pernah lepas dari Jakarta salah satunya adalah, Banjir. Hampir
sepanjang tahun 2013 dan awal 2014 ini Jakarta selalu hujan. Dan adapun dampak
yang di akibatkan oleh hujan yang terus terusan yaitu banjir, bahkan ada
beberapa kawasan perumahan di Jakarta ini yang sudah menjadi tempat langganan
banjir seperti di Kampung Melayu, Pondok Karya Mampang Prapatan, dan lain
lainnya. Menurut BMKG, cuaca ekstrim yang terjadi di Jakarta atau Indonesia
akan terus berlangsung hingga tahun 2015, dengan curah hujan diatas normal.
Hasil penelitian Climate Change Vulnerable Index yang disusun oleh Maplecroft,
perusahaan penasihat risiko global yang berdomisili di Inggris, menyebutkan
bahwa Indonesia adalah salah satu Negara di Asia yang berisiko ekstrim terhadap
perubahan iklim selama 30 tahun ke depan dan terancam tenggelam. Kurangnya
perhatian masyarakat yang masih terus membuang sampah sembarangan, penebangan
hutan secara sembarangan, dan kurangnya penghijauan, dan di dukung dengan
perubahan cuaca ekstrim yang terjadi di Jakarta atau Indonesia, hal tersebut
mungkin saja terjadi. Tak hanya Jakarta yang terancam tenggelam, sejumlah pulau
lain pun diperkirakan demikian. BMKG sendiri memperkirakan dalam 100 tahun
terakhir suhu bumi naik satu derajat Celsius, sehingga permukaan air laut
meningkat.
·
Kedua membahas masalah ekonomi. Beberapa pakar bahkan
menyatakan bahwa 5 tahun kedepan kondisi ekonomi Indonesia akan semakin
memburuk. Pemerintah sendiri berharap investasi infrastruktur dan peningkatan
nilai tambah komoditas ekspor dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan
sebesar 6,8%. Namun apa yang diamati oleh para pakar tidaklah demikian. Seorang
pakar ekonomi dari Universitas Andalas, Professor Elfrindi mengatakan bahwa
ekonomi Indonesia akan lebih buruk. Siapa sih yang tidak tahu bahwa negara
kita, Indonesia ini adalah termasuk negara yang kaya? Terutama kaya akan sumber
daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tapi sayangnya pemanfaatan
sumber daya alam Indonesia belum maksimal. Parahnya lagi adalah orang asing
yang berhasil mengeruk kekayaan alam kita. Itu baru satu contoh permasalahan
ekonomi Indonesia yang muncul kepermukaan. Tidak hanya itu, masih ada beberapa
permasalahan lagi yang membuat ekonomi Indonesia agak lambat untuk berkembang. Beberapa
Masalah Ekonomi di Indonesia.
- Tingginya Jumlah Pengangguran
Ini merupakan masalah klasik yang
belum juga terselesaikan secara tuntas.Dari tahun ke tahun, masalah jumlah
pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk
mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan
kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.
- Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia umum di dunia
industri di negara kita ini bahwa selain biaya produksi cukup tinggi belum lagi
ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Namun
karena faktor keamanan di negara kita masih sangat minim dan ketidakmampuan
pemerintah untuk mendukung dan melindungi sektor industri, akibatnya terdapat
banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan
terang-terangan. Hal ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi semakin
meningkat. Parahnya lagi, belum ada solusi pasti untuk masalah ini. Bahkan beberapa industri yang dinilai
cukup bagus akhirnya bangkrut dan lebih memilih untuk beralih menjadi importir
yang hanya cukup menyediakan gudang dan beberapa pekerja saja dibanding dengan
mendirikan sebuah industri baru. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah
untuk mengatasi masalah ini dan masalah ekonomi di indonesia lainnya.
- Keputusan Pemerintah Yang Kurang Tepat
Kita semua tahu bahwa beberapa tahun
belakangan ini sangat marak sekali peredaran barang-barang dari China di negara
kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah keputusan pemerintah dalam hal regulasi
ekonomi yang dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi perekomomian Indonesia.
Di saat itu pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free Trade
Area (ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Produk lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.
- Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya bahan kebutuhan pokok
adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi indonesia.
Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang perayaan hari-hari
besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari besar lainnya. Meskipun
pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat
penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh
dari menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.
- Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi
Perlu kita ketahui bahwa salah satu
indikator untuk menentukan baik atau tidaknya kondisi perekonomian di suatu
negara adalah suku bunga. Suku bunga merupakan salah satu indikator sehat /
tidaknya kondisi perekonomian Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun
yang terlalu rendah akan sangat mempengaruhi perekonomian. Nah, untuk suku
bunga perbankan di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu
perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
- Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Nilai inflasi akan sangat
berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Di
Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi sehingga banyak masalah
ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain itu, inflasi di Indonesia
sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya
walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa
waktu yang lalu atau Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi,
maka nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di
negara kita ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang
lain.
Ketiga membahas tentang E-business. E-business di
Indonesia berkembang di berbagai bidang usaha, terutama perusahaan – perusahaan
yang besar atau bermodal besar. Namun kemungkinan banyak perusahaan yang sukses
menerapkan e-business di Indonesia tak terjangkau perusahaan riset atau media. Pertumbuhan
e-business di Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan 10-20 kali
lipat pada tahun – tahun mendatang. Prospek e-business ke depan sangat bagus.
Hal itu terlihat dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai
sekitar 1 persen dari total jumlah penduduk. Jika dalam waktu 5 tahun ke depan
terjadi pertumbuhan jumlah pengguna sebesar 1 persen saja, maka akan terjadi
peningkatan pertumbuhan juga di sektor internet lainnya, seperti e-business.
E-business bisa juga dijalankan untuk melengkapi bisnis yang sudah ada
sebelumnya. Jadi, bisnis yang sudah ada ditambah dengan keberadaannya di
internet. Misalkan tentang suatu industri penerbitan buku yang sudah lama
tumbuh dan memiliki jaringan distribusi yang luas. Kemudian ditambah dengan
layanan internet untuk memberdayakan komunitas bukunya, meningkatkan jaringan
pemasaran, informasi, dan dilengkapi dengan layanan jual beli di internet.
Komentar
Posting Komentar